Name : Nurul Ryah Arafah
NPM : 15612548
Class : 4SA03
Source Text
|
MT
|
Target Text
|
CHILDHOOD DEPRESSION
“Nobody likes me” is a common complaint in middle
childhood, when children tend to be popularity-conscious. But when these
words were addressed to a school principal by an 8-year-old boy in Florida
whose classmates had accused him of stealing from the teacher’s purse, it was
a danger signal. The boy vowed that he would never return to school- and he
never did. Two days later, he hanged himself by a belt from the top rail of
his bunk bed.
Fortunately, depressed children rarely go to such
length, though suicide among young people is on the increase. How can we tell
the difference between a harmless period of the “blues” (which we all
experience at times) and a major affective disorder-that is a disorder of
mood? The basic symptoms of an affective disorder are similar from childhood
through adulthood, but some features are age-specific (DSM III-R,1987).
Friendlessness is only one sign of childhood
depression. This disorder is also characterized by inability to have fun or
to concentrate, and by an absence of normal emotional reactions. Depressed
children are frequently tired, extremely active, or inactive. They walk very
little, cry a great deal, have trouble concentrating, sleep too much or too
little, lose their appetite, start doing poorly in school, look unhappy,
complain of physical ailments, feel overwhelmingly guilty, suffer severe
separation anxiety (which may take the form of school phobia), or think often
about death or suicide. Any four or five of these symptoms may support a
diagnosis of depression, especially when they represent a marked change from
the child’s usual pattern. Parents do not always recognize “minor” problems
like sleep disturbances, loss of appetite, and irritability as signs of
depression, but children themselves are often able to decribe how they feel.
No one is sure of the exact cause of depression
in children or adults. There is some evidence for a biochemical
predisposition, which may be triggered by specific experiences. Depression
school-age-children are children likely to lack socialand academic
competence, but it is not clear whether incompetence causes depression or
vice versa. The parents of depressed children are more likely to be depressed
themselves, suggesting a possible genetic factor, a reflection of general
stress in ill families, or the result of poor parenting practices by
disturbed parents.
|
MASA KECIL DEPRESI
“Tidak ada yang suka me” adalah keluhan umum di
masa kecil, menengah ketika mereka cenderung popularitas sadar. Tapi ketika
kata-kata ini ditujukan kepada kepala sekolah oleh anak berusia 8 tahun di
Florida yang teman-teman sekelasnya telah menuduhnya mencuri dari dompet
guru, itu adalah sinyal bahaya. Anak itu bersumpah bahwa ia tidak akan pernah
kembali ke sekolah- dan dia tidak pernah melakukannya. Dua hari kemudian, ia
gantung diri oleh sabuk dari rel atas tempat tidurnya. Untungnya anak-anak
tertekan jarang pergi ke panjang tersebut, meskipun bunuh diri di kalangan
anak muda ini terus meningkat. Bagaimana kita bisa membedakan antara periode
berbahaya dari “blues” (yang kita semua pengalaman di kali) dan gangguan-yang
afektif adalah gangguan mood? Gejala-gejala dasar dari sebuah gangguan
afektif yang sama dari masa kanak-kanak sampai dewasa, namun beberapa fitur
yang spesifik umur (DSM III-R, 1987). Friendlessness hanya satu tanda depresi
anak. Gangguan ini juga ditandai dengan ketidakmampuan untuk bersenang-senang
atau untuk berkonsentrasi, dan dengan tidak adanya reaksi emosional yang
normal. Anak yang mengalami depresi sering lelah, sangat aktif, atau tidak
aktif. Mereka berjalan sangat sedikit, menangis banyak, sulit berkonsentrasi,
tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, kehilangan nafsu makan, mulai
melakukan buruk di sekolah, terlihat bahagia, mengeluhkan penyakit fisik,
merasa sangat bersalah, menderita kecemasan pemisahan parah (yang mungkin
mengambil bentuk fobia sekolah), atau sering berpikir tentang kematian atau
bunuh diri. Setiap empat atau lima dari gejala-gejala ini dapat mendukung
diagnosis depresi, terutama ketika mereka mewakili perubahan yang nyata dari
pola biasa anak. Orang tua tidak selalu mengenali “kecil” masalah seperti
gangguan tidur, kehilangan nafsu makan, dan mudah tersinggung sebagai
tanda-tanda depresi, tetapi anak-anak sendiri dapat menggambarkan bagaimana
perasaan mereka. Tidak ada yang yakin penyebab pasti depresi pada anak-anak
atau orang dewasa. Ada beberapa bukti untuk kecenderungan biokimia, yang
dapat dipicu oleh pengalaman tertentu. Depresi usia sekolah-anak adalah
anak-anak cenderung kurang kompetensi akademik socialand, tetapi tidak jelas
apakah ketidakmampuan menyebabkan depresi atau sebaliknya. Orang tua dari
anak yang mengalami depresi lebih mungkin mengalami depresi sendiri,
menunjukan factor yang mungkin genetic, merupakan cerminan dari stress umum
dalam keluarga yang sakit, atau hasil dari praktik orang tua miskin oleh
orang tua terganggu.
https://translate.google.co.id
|
DEPRESI DI MASA KECIL
“Tidak ada yang menyukaiku” adalah keluhan yang umum
di masa kanak-kanak, ketika anak-anak cenderung sadar akan popularitas.
Tetapi ketika kata-kata ini di tujukan kepada kepala sekolah oleh di Florida
oleh anak laki-laki yang berusia 8 tahun yang teman-temannya menuduhnya
mencuri dompet gurunya, itu adalah pertanda buruk. Anak itu bersumpah bahwa
dia tidak akan pernah kembali ke sekolah dan tidak akan pernah lagi ke
sekolah. Dua hari kemudian, dia gantung diri menggunakan tali dari tempat
tidurnya. Untungnya, anak-anak yang mengalami depresi jarang melakukan hal
tersebut, walaupun bunuh diri diantara kalangan muda mengalami peningkatan.
Bagaimana kita bisa mengatakan perbedaan antara periode yang tidak berbahaya
“blues” (yang kita alami setiap saat) dan gangguan yang utama adalah masalah
perasaan? Gejala-gejala dasar dari sebuah gangguan efektif yang sama dari
masa kanak-kanak sampai dewasa, namun hanya dalam usia tertentu saja (DSM
III-R, 1987). Tanpa adanya teman adalah suatu tanda seorang anak mengalami
depresi. Gangguan ini juga ditandai dengan ketidakmampuan untuk bahagia atau
berkonsentrasi, dan tidak ada reaksi emosional yang normal. Anak-anak yang
mengalami depresi sering kali merasa lelah, sangat aktif, atau lamban. Mereka
berjalan sangat pelan, menangis sangat kencang, sulit untuk berkonsentrasi,
sering tidur atau sedikit tidur, nafsu makan hilang, mulai melakukan hal
buruk di sekolah, terlihat tidak bahagia, mengeluh sakit, merasa sangat
bersalah, mengalami kecemasan yang parah (mungkin fobia sekolah), atau sering
berpikir tentang kematian ataupun bunuh diri. Setiap empat atau lima dari
gejala-gejala ini dapat mendukung diagnosis depresi, khususnya ketika mereka
menggambarkan perubahan yang nyata dari pola anak-anak biasa. Orang tua tidak
selalu mengetahui “hal kecil” seperti masalah pada gangguan tidur, nafsu
makan hilang, dan mudah tersinggung sebagai tanda-tanda depresi, tetapi
anak-anak itu sendiri bisa menggambarkan apa yang mereka rasakan. Tidak ada
penyebab pasti depresi pada anak-anak ataupun orang dewasa. Ada beberapa
bukti kecenderungan biokimia, yang dapat dipicu oleh pengalaman tertentu.
Depresi pada anak usia sekolah, tetapi belum jelas apakah ketidakmampuan
dapat menyebabkan depresi atau sebaliknya. Orang tua dari anak yang mengalami
depresi lebih memungkinkan mengalami depresi, menunjukan factor genetic,
merupakan cerminan dari stress dalam keluarga, atau hasil dari kurangnya
asuhan orang tua.
|