Nama : Nurul Ryah Arafah
NPM : 15612548
Kelas : 3SA03
Kesalahpahaman
Dalam Komunikasi
Misunderstanding (kesalahpahaman) merupakan salah satu kendala
komunikasi efektif dan sangat berpeluang menciptakan konflik. Suatu kondisi
salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh
seseorang memiliki makna atau esensi yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si
pemberi atau penyampai informasi. Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya,
mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari, sampai kesalahpahaman
oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan orang banyak.
Salah satu bentuk kesalahpahaman yang cukup “parah” adalah cultural misunderstanding, atau kesalahpahaman kultural. Dalam hal ini, budaya dan kebiasaan yang melekat menjadi penghalang terjalinnya komunikasi yang efektif. Misalnya, seorang lelaki Sunda memiliki menantu pemuda Jawa. Saat si menantu akan makan, demi kesopanan dan etika, dia menawari mertuanya. Di Jawa, untuk menawari makan orang yg lebih tua, digunakan kata “dhahar” yang artinya sudah sangat halus. Padahal, jika kata “dhahar” ini digunakan untuk orang Sunda, artinya menjadi sangat kasar, karena orang Sunda menggunakan kata “tuang” untuk kata makan yg paling halus.
Salah satu bentuk kesalahpahaman yang cukup “parah” adalah cultural misunderstanding, atau kesalahpahaman kultural. Dalam hal ini, budaya dan kebiasaan yang melekat menjadi penghalang terjalinnya komunikasi yang efektif. Misalnya, seorang lelaki Sunda memiliki menantu pemuda Jawa. Saat si menantu akan makan, demi kesopanan dan etika, dia menawari mertuanya. Di Jawa, untuk menawari makan orang yg lebih tua, digunakan kata “dhahar” yang artinya sudah sangat halus. Padahal, jika kata “dhahar” ini digunakan untuk orang Sunda, artinya menjadi sangat kasar, karena orang Sunda menggunakan kata “tuang” untuk kata makan yg paling halus.
Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada
komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam
tahapan ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas
masalah secara detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi
sumber kesalahpahaman. Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk
hubungan yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham,
namun sudah dalam jumlah yang minimal.
Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya
disebabkan karena tingkat kemampuan berkomunikasi yang kurang baik, entah itu
dalam hal menyampaikan informasi maupun dalam hal menerima informasi. Disini
kemampuan berkomunikasi memegang peranan yang sangat penting. Bagaimanapun
juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut menentukan efektif tidaknya
hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman.
Yang paling penting adalah meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini
bisa kita tingkatkan dengan, misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain
yang memakai tata bahasa efektif dan sistematis. Dengan rutin membaca, kosakata
kita akan semakin kaya dan mempermudah untuk menjalin komunikasi. Selain itu,
jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum jelas
maksudnya. Cara ini membantu untuk menghindari salah paham akibat salah
persepsi.
Cara yang lain, tingkatkan sensitivitas kita pada lawan bicara dan kurangi sensitivitas dari lawan bicara. Dengan kata lain, tingkatkan kepekaan kita untuk merasakan perasaan lawan bicara, agar kita lebih berhati-hati dalam memilih dan menyampaikan kata. Sebaliknya, kurangi kepekaan kita dari kata-kata yang diucapkan oleh lawan bicara. Jangan sampai kita tersinggung oleh hal-hal sepele, hanya karena kita terlalu sensitif dalam menanggapi orang lain.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar