Cerpen
Sebagai anak
sulung haruslah bisa menjadi kebanggan orang tua. Pada suatu hari, Ratna mulai
aktif di pengajian remaja daerah rumahnya. Setelah beberapa kali aktif disana.
Dia bertemu dengan teman SMP nya yang sudah lama tidak dia temui. Padahal
rumahnnya hanya berjarak beberapa meter saja.
Ratna
sering berbincang dengan teman lamanya tersebut. Namanya Dimas. Dulu ketika
duduk di bangku SMP, Ratna dan Dimas duduk di kelas yang sama. Ratna amat
sangan tidak menyukai Dimas. Tetapi Dimas terus menerus menggoda Ratna dengan
candaan yang membuat Ratna semakin kesal.
Dimas
adalah anak dari sahabat ibu Ratna. Mereka sangat dekata karena berada di
pengajian yang sama. Dimas sangat dekat dengan orang tua Ratna. Karena Dimas
orang yang sangat sopan terhadap orang tua. Orang tua Ratna juga sangat
menyukai Dimas karena kesopanannya tersebut.
“Na,
dulu kan lu sebel banget sama gue, sampai-sampai lu mau pukul gue pake sapu pas
lu piket di kelas” kata Dimas. “Ah elu Mas, itu kan gue Cuma lagi kesel aja
sama lu” jawab Ratna. Setelah mereka
intens berbincang dan sering bertemu, Ratna akhirnya mulai menyukai Dimas.
Ratna tidak mengetahui kalau Dimas masih menyukai Ratna sampai saat ini.
Suatu
hari Dimas menyatakan cintanya kepada Ratna. Dengan cepat Ratna langsung
menerima cinta Dimas. Ketika sudah berjalan beberapa bulan. Orang tua Ratna
mengetahui hubungan mereka. Ratna diminta ayahnya untuk menjauhi Dimas. Ratna
bingung akan perkataan ayahnya tersebut. Karena selama mereka menjalin
hubungan, orang tua Ratna baik-baik saja dan tidak ikut campur dengan hubungan
mereka.
“Dimas,
orang tua aku minta aku buat jauhin kamu. Mereka bilang kalau aku ga boleh
paran dulu sebelum lulus sekolah” kata Ratna. Dimas pun langsung terdiam setelah
mendengar perkataan Ratna. “yasudah nanti malam aku ke rumah kamu untuk meminta
penjelasan” jawab Dimas.
Ketika
malam tiba. Dimas menepati janjinya untuk kerumah Ratna. “saya minta maaf kalau
saya sudah membuat bapak dan ibu terganggu dengan hubungan saya dan Ratna” kata
Dimas kepada ayah Ratna. “saya sebenarnya ga masalah kamu dengan Ratna, tetapi
sejak kalian di perbincangkan oleh orang-orang, ibu Ratna menjadi risih dengan
omongan orang-orang itu” kata ayah Ratna. Setelah lama mereka berbincang.
Ratna yang
sejak tadi bersembunyi kamarnya pun di panggil oleh ayahnya. “Ratna mau pilih
sekolah atau pacaran, kalau pacaran, Ratna ayah lepas, semua fasilitas ayah
cabut. Sekolah juga ayah berhentikan. Kalau pilih sekolah, jauhi Dimas dan
jangan pernah berhubungan atau bertemu Dimas lagi. Kalau sampai kamu ketahuan
masih berhubungan dengan Dimas, ayah tidak segan-segan untuk langsung
memberhentikan sekolah kamu” kata ayah kepada Ratna dengan tegas.
Ratna yang
tadinya merasa sangat tenang langsung
berkaca-kaca sambil memikirkan jawaban yang tepat. “yasudah pak, saya aja yang
mundur. Biar Ratna sekolah dulu sampai selesai” kata Dimas sambil berkaca-kaca
matanya. “Ratna pilih sekolah” jawab Ratna singkat.
Setelah
deal
dengan keputusan yang Ratna pilih. Dimas pun tak kuasa menahan air
matanya. Dimas berpamitan pulang dengan orang tua Ratna. Setelah Dimas pulang.
Ratna langsung masuk kamar dan menangis akan tindakan orang tuanya yang tega
memutuskan hubungan Ratna dengan Dimas.
Dimas
pun seperti itu. Setelah beberapa hari mereka tidak bertemu. Akhirnya mereka
bertemu diam-diam. Lalu membicarakan semua yang terjadi pada malam itu. Mereka
pun melanjutkan hubungan mereka dengan cara backstreet.
Tidak hanya dengan orang tua dan keluarga Ratna, mereka backstreet dengan semua orang yang ada di sekitar Ratna dan Dimas.
Mereka
berdua sadar bahwa tujuan orang tua Ratna seperti itu adalah semata-mata untuk
kebaikan Ratna. Sehingga mereka harus menunggu waktu yang tepat untuk
mengatakan yang sebenarnya dan meminta pengertian mereka agar cinta mereka
tidak lagi terhalang oleh restu orang tua Ratna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar